• Pendidikan dan pengajaran
  • Penelitian dan pengembangan
  • Pengabdian pada masyarakat

 Kategori
 Detail view full text

SELF CONSTRUAL PADA REMAJA ETNIS JAWA

598272 bytes

Ratna Supradewi,, Retno Setyaningsih,,

Abstrak

        

Budaya jawa lebih menekankan harmoni dan kerukunan. Orang Jawa cenderung
mementingkan keselarasan dalam kelompok, dibandingkan kepentingan diri pribadi. Contoh yang
bisa dilihat adalah budaya gotong royong yang kental mewarnai hubungan kemasyarakatan di
lingkungan masyarakat Jawa. Orang yang masih menginternalisasi nilai itu, menurut Markus dan
Kitayama (1991) berarti memiliki Self-construal interdependence. Problemnya adalah, masihkah nilai
itu melekat pada remaja jawa saat ini, mengingat terpaan nilai-nilai budaya barat tidak dapat
terelakkan bersamaan dengan cepatnya perubahan teknologi dan globalisasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap apakah remaja jawa masih memegang nilai Self-construal interdepence ataukah
sudah bergeser ke Self construal independence. Penelitian ini juga hendak membedakan internalisasi
nilai itu pada remaja Jawa laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian dari 270 subyek (137 laki-laki dan
133 perempuan, usia 17-22 tahun) menunjukkan bahwa secara self-construal interdependence
remaja Jawa masih lebih tinggi dibandingkan yang independence. Perempuan lebih tinggi selconstrual
independence-nya dibandingkan laki-laki. Yang mengejutkan, self-construal Independen
perempuan dan laki-laki tidak berbeda secara signifikan.
Kata Kunci : self construal, budaya jawa
Abstract

        Kata kunci:

Item Type: 
Subjects: 
Divisions: 
Deposited By: 
Deposited On: 
Last Modified: 
Proceeding's article
-
Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi
Ratna Supradewi,
04 Januari 2016, 07:26:29
00 0000, 00:00:00
Sultan Agung Islamic University | Scientific Publications Repository is developed by the Information System Bureau of Sultan Agung Islamic University
View My Stats